Kamis, 07 November 2019

Pajak Disesuaikan Sri Mulyani_Harga Barang Impor Naik 20 Persen

"Pajak Sesuai dengan, Sri Mulyani: Harga Barang Impor Naik 20 Persen , Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meramalkan kebijakan penyesuaian ongkos pajak penghasilan (PPh) akan naikkan harga barang impor di pasar dalam negeri sekitar 15-20 persen. Hitungan itu berdasarkan kenaikan ongkos yang sampai 7,5 persen, sekejap rupiah telah tergerus sampai 9 persen. Dengan demikian, dalam periode pendek, Sri Mulyani inginkan ada penurunan pekerjaan impor barang konsumsi sampai kemauan pada dolar AS dapat berkurang. Lebih jauh, Sri Mulyani menjelaskan, hitung-hitungan dampak kenaikan ongkos PPh pada 1.147 barang impor akan berkaitan menekan gerakan impor. Dengan begitu, kebijakan pemerintah itu diharapkan bisa jadi sentimen positif bikin investor dan industri dalam negeri. Sri Mulyani menjelaskan, dari studi yang ditangani Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, didapat hasil bila setiap kenaikan bea masuk 2,5 persen, nilai impor turun 1 persen. Bila (pajak penghasilan) sama dengan bea masuk, implementasi ketetapan ongkos PPh dapat menyebabkan penurunan impor ini diharapkan bisa 2 persen, katanya, Rabu, 5 September 2018. Dari hitungan itu, kata Sri Mulyani, pemerintah mengincar penataan 1.147 barang impor dapat menekan gerakan impor sebesar 2 persen dengan year-on-year (yoy). Dengan demikian, penerbitan kebijakan ini diharapkan bisa saja sinyal kuat bikin investor bila pemerintah tengah lakukan perbaikan defisit transaksi berjalan. Jadi gambaran, nilai impor semua 1.147 barang yang disebutkan dalam ketetapan terbarunya itu pada 2017 sebesar US$ 6,6 miliar, sekejap pada 2018 s/d Agustus 2018 sampai US$ 5 miliar. Tanpa penyesuaian ongkos, nilai impor barang-barang itu akan berkaitan, kata Sri Mulyani. Sri Mulyani berharap dengan pekerjaan ini defisit neraca transaksi berjalan dapat berkurang karena adanya dampak surplus. Di sisi lain, ia tidak menampik adanya dampak pada inflasi, tapi dia melihat dampaknya semakin rendah. Sayangnya, dia tidak merinci sebegitu besar angka pengaruhnya pada inflasi. Ke depan, Sri Mulyani berharap industri dalam negeri dapat gunakan kesempatan ini untuk kerjakan ekspansi pasar. Dengan demikian, pekerjaan industri dapat lebih bergeliat. Kita bijak dan selektif, keadaan sekarang tidak efektif, yang di kondisi biasa tidak ditangani, kita berharap industri-industri dalam negeri bisa masuk. BISNIS "" "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar